Vagina Menyusut karena tidak ada Aktivitas Sexual



Perempuan yang tidak memiliki pasangan seks, wanita menopause, ibu menyusui kadang mengalami penyusutan bentuk kelaminnya. Kondisi yang disebut vagina atrofi ini terjadi karena menurunnya hormon estrogen yang membuat jaringan vagina menipis, lebih kering, kurang elastis dan lebih rapuh.

Bagi beberapa perempuan, vagina atrofi dapat membuat hubungan seks terasa menyakitkan sehingga secara alami bisa menurunkan minat seks.

Seperti dikutip dari Mayo Clinic, Rabu (30/3/2010) salah satu cara untuk mencegah atau mengurangi masalah vagina atrofi adalah dengan melakukan aktivitas seksual baik dengan atau tanpa pasangan.

Karena aktivitas seksual dapat meningkatkan aliran darah ke vagina sehingga membantu menjaga jaringan di vagina tetap sehat. Bagi perempuan yang sudah tidak memiliki pasangan melakukan masturbasi bisa memperkuat dinding vagina.

"Salah satu cara terbaik untuk mencegah vagina atrofi adalah menjaga sirkulasi darah di alat kelamin melalui hubungan seksual atau masturbasi secara teratur. Jika sudah tidak memiliki pasangan seksual, maka masturbasi adalah cara yang baik untuk memastikan dinding vagina tetap kuat, tidak kering (berpelumas) dan sehat," ujar Dr Laura Berman, seperti dilansir Everydayhealth.

Vagina atrofi yang sedang atau parah biasanya ditandai dengan gejala seperti kekeringan di vagina, rasa seperti terbakar, rasa panas saat buang air kecil, terjadi infeksi saluran kemih, inkontinensia (beser), terkadang mengalami perdarahan setelah hubungan seksual, rasa tidak nyaman saat berhubungan, vagina yang berair serta kanal vagina yang semakin memendek atau mengencang.

Penyebab dari vagina atrofi ini adalah menurunnya hormon estrogen yang membuat jaringan vagina menjadi tipis, lebih kering, kurang elastis dan lebih rapuh.

Penurunan ini kemungkinan terjadi setelah menopause, menjelang menopause, selama menyusui, setelah operasi pengangkatan kedua indung telur, terapi radiasi panggul untuk kanker, kemoterapi dan efek samping dari pengobatan hormon kanker payudara atau tidak lagi melakukan hubungan seksual saat usia belum menopause.

Sebuah penelitian menunjukkan salah satu faktor risiko terjadinya vagina atrofi adalah tidak pernah melahirkan melalui vagina (normal). Para peneliti mengamati bahwa perempuan yang belum pernah melahirkan normal lebih rentan terhadap vagina atrofi.

Selain itu, merokok juga bisa menjadi faktor pemicu karena rokok dapat mengganggu sirkulasi darah serta mengurangi efek alami estrogen di dalam tubuh.

Jika mengalami kekeringan atau iritasi pada vagina, seseorang bisa menggunakan pelembab vagina, lubrikan (cairan) berbasis air serta usahakan meluangkan waktu untuk lebih terangsang selama hubungan intim.

1 komentar:

  1. Bergabung untuk berbagai informasi gan tentang meningkatkan rangsangan, titit mainan untuk memuaskan hasrat seksual diri sendiri.

    BalasHapus